Jumat, 13 Januari 2012

Cara Membuat server pada LINUX Debian V.4

Membuat DNS Server Dengan Menggunakan Linux Debian Versi Text

Untuk membuat server DNS ini kita harus pastikan bahwa komputer kita bersistem operasi Linux Debian Versi Text dan telah memounting data dari cd ke 1 sampai ke 8. Langkah langkah pembuatannya adalah :

1. Masuklah pada root dan ketikkan passwordnya

2. Masuk pada cd / dengan mengetikkan cd /

3. Sebelum membuat DNS Server, pastikan PC anda telah terinstal bind9. Dengan cara :
- Masukkan cd Debian 4 lalu enter
- Kemudian tuliskan perintah install yaitu apt-get install bind9
- Dan tunggu prosesnya

4. Sebelum mengkonfigurasi bind lebih lanjut maka aturlah terlebih dahulu ipnya
melalui pico interfaces tapi sebelumnya masuklah dulu pada folder etc dan network
seperti cara pengaturan ip pada DHCP Server yang telah dijelaskan

5. Apabila ipnya telah diatur maka kemudian masuklah pada folder bind dengan
mengetikkan perintah cd etc/bind

6. Lalu Konfigurasi dengan cara masuklah pada file named dengan mengetikkan pico
named.conf



7. Kemudian carilah tulisan :
zone “127.in-addr.arpa”{
type master;
file “/etc/bind/db.127”;
};
Dan tambahkan dibawahnya :
Enter
zone “debian.com.”{ => di isikan alamat server kita misal dua.com.
type master;
file “/var/cache/bind/db.debian”;
};
zone “192.in-addr.arpa”{
type master;
file “/var/cache/bind/db.192”;
};

8. Kemudian save dengan menekan ctrl+x dan y

9. Lalu copy file db.127 dan db/local pada directory yang sama yaitu directory
/var/cache/bind dan kita ganti namanya menjadi :
db.127 => db.192
db.local => db.debian
dengan perintah cp db.127 /var/cache/bind/db.192 dan cp db.local /var/cache
/bind/db.debian

10. Kemudian masuk pada folder /var/cache/bind, untuk masuk ke dalam itu terlebih
dahulu kita ketikkan cd / baru kemudian kita tuliskan cd var/cache/bind

11. Cek apakah file yang di copy telah tersimpan, dengan menggunakan perintah ls

12. Lalu edit file db.debian seperti dibawah ini :
;
; bind data file for local loopback interface
;
$ TTL 604800
@ IN SOA dua.com.root.dua.com
1 ; serial
604800 ; refresh
86400 ; retry
2419200 ; expire
604800 ; negative cache TTL
;
@ IN NS dua.com
@ IN A 192.168.99.1
www IN A 192.168.99.1
Ubahlah tulisan tulisan yang berhuruf tebal sesuai dengan alamat dan ip pc kita

13. Kemudian edit juga db.192 seperti dibawah ini :
;
; bind data file for local loopback interface
;
$ TTL 604800
@ IN SOA dua.com.root.dua.com
1 ; serial
604800 ; refresh
86400 ; retry
2419200 ; expire
604800 ; negative cache TTL
;
@ IN NS dua.com
1.99.168 IN PTR dua.com
www IN PTR dua.com
Ubahlah tulisan tulisan yang berhuruf tebal sesuai dengan alamat dan ip pc kita

14. Kemudian restart dengan menggunakan perintah /etc/init.d/bind9 restart, apabila
tidak ada kata failed maka kita telah berhasil

15. Langkah selanjutnya adalah mengecek apakah DNS Server telah berhasil caranya :
- Sambungkan pada client misalnya client kita windows Xp
- Kemudian bukalah internet explore
- Klik Control Panel, pilih dan klik Network Connection
- Double klik pada Local area connection
- Pilih Properties, klik internet protokol (TCP/IP)
- Pada kotak dialog ip pilih use the following ip address dan isikan ipnya
- Pada kotak dialog DNS Server pilih use the following DNS Server addresses dan
isikan ip DNS Kita

16. Untuk mengecek apakah server kita telah berhasil atau belum maka ping ke server
dan ping lah alamat server kita misalnya dua.com, apabila berhasil maka DNS
Server yang kita buat telah berhasil




Membuat FTP Server Dengan Menggunakan Linux Debian...

Untuk membuat server FTP ini kita harus pastikan bahwa komputer kita bersistem operasi Linux Debian Versi Text dan telah memounting data dari cd ke 1 sampai ke 8. Langkah langkah pembuatannya adalah :

1. Masuklah pada root dan ketikkan passwordnya

2. Masuk pada cd / dengan mengetikkan cd /

3. Sebelum membuat FTP Server,pastikan PC anda telah terinstal FTP Server.
Dengan cara :
- Masukkan cd Debian 5 lalu enter
- Kemudian tuliskan perintah install yaitu apt-get install vsftpd
- Dan tunggu prosesnya

4. Kemudian masuklah pada folder etc dengan mengetikkan perintah cd etc

5. Lalu Konfigurasi dengan cara masuklah pada file vsftpd dengan mengetikkan
pico vsftpd.conf

6. Kemudian edit dengan cara hapus tanda pagar (#) pada kalimat :
# local_enable=yes
# write_enable=yes
# anon_mkdir_write_enable=yes
# dirmessage_enable=yes

7. Kemudian simpan dengan cara tekan ctrl+x kemudian ketik y

8. Setelah itu restart dengan perintah /etc/init.d/vsftpd restart

9. Langkah selanjutnya adalah mengecek pada client windows XP dengan langkah :
- Masuklah pada control panel
- Pilih Network Connection dan pilih properties
- Kemudian pilih Internet protocol TCP/IP dan isi alamat ip clientnya, pada kotak
dialog DNS isi alamat ip server yang digunakan sebagai DNS Server kemudian OK
- Lalu bukalah Commant Prompt dan ketik ifconfig untuk mengecek ip yang telah
dibuat kemudian ping ke ip server
- Setelah itu ketikkan ftp (alamt ipnya) misalnya ftp 192.168.36.1 dan tekan enter
- Lalu akan muncul :
Connected to 192.168.36.1
Name (192.168.36.1: root) = dua
331 please specity the password
Password: …….. (isikan passwordnya)
230 login successful
Remote system type is unix
Using binary mode to transfer files
ftp>
- Kemudian buatlah percobaan apakah ftp server telah berhasil atau belum buatlah
sebuah directory dengan perintah mkdir, misalnya
ftp> mkdir coba dan enter
- Setelah itu akan muncul letak directory yang telah dibuat tadi, misalnya
257”/home/dua/coba”created
- Itu menunjukkan keberadaan letak dari directory tersebut di home

10. Kemudian cek pada server, apakah directory yang telah dibuat di client dapat
dibaca oleh server dengan cara :
- Masuklah pada folder yang telah ditunjukkan pada saat pembuatan
- Misalnya : cd home/dua
- Ketikkan ls, untuk mengecek apakah directory yang kita buat tadi telah ada

11. Jika directory coba telah ada berarti ftp server yang dibuat telah ada



KONFIGURASI WEB SERVER
Installation: apt-get install apache atau apt-get install apache2 apache2-mpm-prefork
Location File: # /etc/apache/httpd.conf (vi httpd.conf)
Yang perlu ditambah/diedit:
ServerName ayel.belajar.net
DirectoryIndex index.html index.htm index.htm index.shtml index.cgi index.php
NameVirtualHost 172.28.14.111
ServerName belajar.net
ServerAlias www.belajar.net
DocumentRoot /home/belajar/public_html
ServerAdmin tia@belajar.net
(Untuk web browser) # apt-get install w3m
Membuat isi dari web missal isinya “Selamat Datang”, yaitu dengan cara # cd /home//public_html (yang ada pada DocumentRoot di Virtual)
Kemudian # vi index.php
ServerName modul.belajar.net
DocumentRoot /home/modul/public_html
ServerAdmin tia@belajar.net
Masukan ini dipos pada Mei 20, 2009 1:42 pm dan disimpan pada Linux Debian Woody dengan kaitan (tags) Linux. Anda dapat mengikuti semua aliran respons RSS 2.0 dari masukan ini Anda dapat memberikan tanggapan, atau trackback dari situs anda.

18:29 / Diposkan oleh Citra Yudha Erlangga /
Kenapa seorang admin menggunakan server DHCP pada jaringan mereka? Tidak lain tidak bukan adalah untuk memudahkan kerja seorang admin dalam mengkonfigurasi TCP/IP pada setiap komputer klien yang ada dijaringannya. Bayangkan jika komputer klien yang akan disetting sebanyak 1000 komputer, mungkin baru 1 sampai 500 komputer saja sudah kewalahan. Nah itulah salah satu kelebihan yang diberikan dari server DHCP ini. Terus bagaimanakah proses kerja dari sebuah server DHCP ?

Pertama, komputer klien merequest IP address ke server DHCP (IP Least Request) dalam hal ini broadcast merupakan peran utama dalam mencari server DHCP pada sebuah jaringan. Setelah server DHCP ditemukan maka server DHCP tersebut akan memberikan penawaran kepada klient (IP Least Over) dan klienpun memilih penawaran yang diberikan oleh server DHCP tersebut dan melakukan broadcast lagi untuk menyetujui peminjaman IP yang diberikan oleh server tersebut (IP Lease Selection). Terakhir, server DHCP memberikan IP address untuk dipinjamkan kepada klien dengan ketentuan-ketentuan yang sudah di set terlebih dahulu oleh admin server tersebut, misalnua batas waktu peminjaman ip, dll (IP Lease ackhowledge). Berikut konfigurasi DHCP Server pada Debian Woody:
Sebelumnya anda harus menyiapkan keperluan-keperluan yang dianggap perlu untuk mengkonfigurasi DHCP Server (dalam hal ini saya menganggap bahwa server yang anda punya telah terinstal dengan sistem operasi Linux Debian Woody), misalnya CD Debian Woody dll.
Langkah pertama instal dulu paket DHCP nya, dalam hal ini saya menggunakan paket dhcp3-server caranya ketik perintah instalasi paket serperti dibawah ini, dan jangan lupa untuk memasukkan CD instalasinya :
apt-get install dhcp3-server
NB : Selain cara diatas, kita juga dapat menginstalasi paket dengan menggunakan perintah dselect dan memilih nama paket yang telah tersedia. Pastikan lagi bahwa paket dhcp3-server telah terinstal dengan menggunakan perintah :
dpkg –l grep dhcp3-server
dhcp3-server 3.0+3.0.1rc9-2 DHCP Server for automatic IP address

Jika keterangan diatas yang tampil, maka anda telah siap untuk mengkonfigurasi file DHCP server. Adapun nama file tersebut adalah dhcpd.conf yang berada didalam direktori /etc/dhcp3/dhcpd.conf. Caranya ketikkan perintah editor seperti dibawah ini :
vi /etc/dhcp3/dhcpd.conf
Nah, jika file konfigurasi dhcp anda sudah terbuka, anda tinggal mengedit sintak-sintak yang ada. Diantaranya yang perlu anda tambah/ubah adalah sebagai berikut :
domain-name “ayel-blog.org”;
option domain-name-servers ns1.ayel-blog.org, ns2.ayel-blog.org;
subnet 10.28.4.0 netmask 255.255.255.0 {
range 10.28.4.10 10.28.4.40;
option routers 10.28.4.1;
}
Keterangan : option domain-name “ayel-blog.org”; –> diisi dengan nama domain yang kita punya, dalam hal ini domain yang saya punya adalah ayel-blog.org (anda tinggal menyesuaikan saja dengan domain yang anda punya) option domain-name-servers ns1.ayel-blog.org, ns2.ayel-blog.org; –> diisi dengan nama domain server, misalkan : ns1.ayel-blog.org. Disini anda juga boleh menggantikan nama domain server ini dengan alamat IP domain server anda. Dan satu lagi, nama domain server ini boleh diisi lebih dari satu. subnet 10.28.4.0 netmask 255.255.255.0 {range 10.28.4.10 10.28.4.40;option routers 10.28.4.1;} subnet dan netmask merupakan alamat IP network jaringan yang digunakan dan subnet netmask berdasarkan alamat IP tersebut.
Sedangkan range merupakan batasan pemberian IP kepada klien, dari IP 10.28.4.10 sampai IP 10.28.4.40. Sedangkan option routers diisi berdasarkan IP gateway yang telah ditentukan dalam jaringan anda. Jika konfigurasi diatas telah anda lakukan, jangan lupa untuk menyimpan hasil konfigurasi anda (perintah wq). Dan jangan lupa pula untuk menjalankan service DHCP Server anda dengan menggunakan perintah :
/etc/init.d/dhcp3-server start;
(untuk menjalankan servis)
/etc/init.d/dhcp3-server stop
(untuk mematikan servis)
/etc/init.d/dhcp3-server restart
(menjalankan ulang servis).
Langkah selanjutnya anda tinggal mencoba di klien (windows) dengan mengeset “Obtain an IP address automatically” dan klienpun siap menggunakan IP Address dari server DHCP yang anda buat. Anda bisa menggunakan perintah dibawah ini pada client :ipconfig /release (untuk menghapus ip dari server dhcp) ipconfig /renew (untuk meminjam kembali ip dari server dhcp) ipconfig /all (untuk melihat secara keseluruhan ip address).

Jumat, 2009 Januari 02
Server adalah suatu komputer yang menjadi pengelola dan pusat bagi komputer lainnya. Oleh karena itu komputer server haruslah memiliki spesifikasi yang lebih tinggi dari pada client-clientnya. Selain itu server memiliki macam-macam jenis, yaitu diantaranya :

1. Samba server
2. FTP server
3. DNS server
4. Web Server
5. Mail server
6. Proxy Server

-------------------------------------------------------------------------------------
1. Samba Server Di Debian
-------------------------------------------------------------------------------------
Dalam membangun jaringan kombinasi sistem operasi windows dengan linux, Samba merupakan layanan yang paling populer.
Pada umumnya Samba digunakan untuk membangun suatu jaringan di mana komputer-komputer yang menjadi anggota jaringan tersebut
digunakan untuk berbagi pakai(sharing) berbagai sumber daya yang dimilikinya, misal media penyimpanan data dan printer.

Artikel mengenai jaringan kombinasi Linux dan Windows secara Peer To Peer penulis berikan, karena jaringan Peer To Peer relatif sederhana dan mudah dipraktekkan.

Pada dasarnya Samba diciptakan untuk menjembatani protokol yang berbeda anta Linux dengan Windows ketika membangun sebuah jaringan.
Kebanyakan sistem operasi berbasis UNIX, termasuk Linux, menggunakan protokol TCP/IP dalam membangun jaringan. Windows sendiri juga mendukung penggunaan protokol TCP/IP.
Namun dalam membangun jaringan sesama Windows untuk keperluan sharing data atau printer, Windows menggunakan protokol lain yang disebut Server Message Block atau disingkat SMB.
Nah..pasti anda bisa mengira-ngira, mungkin dari kata inilah Samba berasal.
Protokol SMB menggunakan antarmuka jaringan yang disebut dengan Network Basic Input Output System(NetBIOS).
NetBIOS memungkinkan pengguna Windows untuk mengakses media penyimpanan atau printer pada komputer lain seolah-olah perangkat tersebut ada pada komputernya sendiri.

Dengan pola pikir sharing perangkat menggunakan protokol SMB tersebut, Andrew Tridgel menciptakan Samba.
Samba memungkinkan pengguna sistem operasi UNIX/Linux melakukan sharing media penyimpanan data dan printer dengan Windows.

#Instalasi Samba :


Install paket samba untuk versi yang terbaru
#apt-get install samba

Mengedit script smb.conf
#pico /etc/samba/smb.conf

#=================== Global Settings ====================

[global]

workgroup = kel7 —-> nama workgroup yang muncul nantinya
server string = %h server
dns proxy = no
interfaces = 192.168.2.1/8 eth0 —> eth0 merupakan LANcard,bisa diganti menurut medianya
bind interfaces only = true
log file = /var/log/samba/log.%m
max log size = 1000
syslog = 0
panic action = /usr/share/samba/panic-action %d

###### Authentication #######
security = user —> hanya untuk user yang terdaftar.
encrypt passwords = true
passdb backend = tdbsam
obey pam restrictions = yes
passwd program = /usr/bin/passwd %u
passwd chat = *EntersnewsUNIXspassword:* %nn *RetypesnewsUNIXspassword:* %nn *passwordsupdatedssuccessfully* .

#==================== Share Definitions ====================

[data] —> menentukan nama filesharing
path = /media/repo/ —> path tempat folder dishare
guest ol = no - —> akses guest ditolak, untuk menghidupkan ganti dengan yes
browseable = yes —> bisa dibrowsing
read-only = no —> read-only memiliki opsi yes atau no
valid-users = kel7, root —-> list user yang memiliki akses
writeable = yes —> bisa ditulis.
create mask = 700 —-> hak membuat file
directory mask = 700 —-> hak membuat direktori

[my data]
path = /media/
guest ol = yes
browsable = yes
read-only = no
writeable = yes
valid users = kel7,root

[printers]
comment = All Printers
browseable = no
path = /var/spool/samba
printable = yes
public = no
writable = no
create mode = 0700

# Sharing Printer Windows clients look for this share name as a source of downloadable
[print$]
comment = Printer Drivers
path = /var/lib/samba/printers
browseable = yes
read only = yes
writable = yes
guest ok = no —-> guest dilarang masuk
write list = root, @ntadmin

# Sharing CD-ROM with others.
[cdrom]
comment = Samba server’s CD-ROM
writable = no
locking = no
path = /cdrom
public = yes —-> public berarti bebas dipakai oleh siapa saja

# Merestart daemon Samba
#/etc/init.d/samba restart

-------------------------------------------------------------------------------------
2.FTP server di Debian
-------------------------------------------------------------------------------------
File Transfer Protokol (FTP) adalah suatu protokol yang berfungsi untuk tukar-menukar file dalam suatu network yang mensupport TCP/IP protokol. Dua hal penting yang ada dalam FTP adalah FTP server dan FTP Client. FTP server menjalankan software yang digunakan untuk tukar menukar file, yang selalu siap memberian layanan FTP apabila mendapat request dari FTP client. FTP client adalah komputer yang merequest koneksi ke FTP server untuk tujuan tukar menukar file (mengupload atau mendownload file).Tujuan FTP server adalah sebagai berikut :

1. Untuk men-sharing data.
2. Untuk menyediakan indirect atau implicit remote computer.
3. Untuk menyediakan tempat penyimpanan bagi user.
4. Untuk menyediakan transfer data yang reliable dan efisien.

FTP sebenarnya cara yang tidak aman untuk mentransfer file karena file tersebut ditransfer tanpa melalui enkripsi terlebih dahulu tetapi melalui clear text. Mode text yang dipakai untuk transfer data adalah format ASCII atau format Binary. Secara default, ftp menggunakan mode ASCII untuk transfer data. Karena pengirimannya tanpa enkripsi, maka username, password, data yang ditransfer, maupun perintah yang dikirim dapat di sniffing oleh orang dengan menggunakan protocol analyzer (Sniffer). Solusi yang digunakan adalah dengan menggunakan SFTP (SSH FTP) yaitu FTP yang berbasis pada SSH atau menggunakan FTPS (FTP over SSL) sehingga data yang dikirim terlebih dahulu dienkripsi (dikodekan).

FTP biasanya menggunakan dua buah port yaitu port 20 dan 21 dan berjalan exclusively melalui TCP. FTP server Listen pada port 21 untuk incoming connection dari FTP client. Biasanya port 21 untuk command port dan port 20 untuk data port. Pada FTP server, terdapat 2 mode koneksi yaitu aktif mode dan pasif mode.

untuk penggunaan ftp itu kita bisa download sendiri softwarenya atau langsung saja melalui comment. biasanya aplikasi yang saya pake untuk upload dan download adalah WsFtp_LE, kenapa saya menggunakan aplikasi itu karena aplikasi itu cukup simpel dan ringan buat di gunakan. jadi walaupun kita punya komputer yang minimum tapi kita akan ringan untuk menjalankannya.

kalau cara penggunaan software wsftp saya rasa cukup simpel anda tinggal login dan terus di lanjutkan denga me-drag file yang mana yang mau anda upload atau download.

ada lagi kita bisa menggunakan ftp lewat comment yang default biasanya ada di windows. untuk langkah-langkah penggunaannya adalah. kita masuk ke menu Start–>>Run, terus ketikan command, kemudian anda tentukan folder tempat file yang mau anda upload atau di mana tempat kita menaruh file yang mau kita download.

setelah masuk ke folder yang di maksud kemudian anda ketikan ftp , sebagai contoh ftp deden.net dan kemudian dia akan conect ke server yang kita tuju sama seperti yang lainnya kita juga harus memasukan user dan password ftp kita. setelah anda masuk maka anda akan masuk ke menu home ftp kita.anda bisa melihat isi dari home tersebut dengan perintah ls maka kemudian akan muncul rincian file dan folder yang kita miliki. kalau anda mau masuk ke folder lain. sama sepeti biasa-biasanya yaitu dengan memasukan perintah cd sebagai contoh adalah cd public_html. setelah anda masuk ke folder yang kita tuju maka kita bisa langsung saja upload atau download. untuk perintah-perintahnya kalau anda belum tau maka anda tinggal masukan saja tanda “?” sebagai contoh ftp> ? maka akan muncul lish-lish perintah-perintah yang bisa di gunakan di sini. untuk upload file sendiri mengguanakan perintah PUT sebagai contoh ftp>put deden.jpg maka akan langsung file tersebut di upload dari komputer kita ke server. atau anda juga bisa download file yang ada di server ke komputer kita dengan menggunakan perintah get sebagai contoh ftp>get deden.jpg maka file tersebuat akan di copy dari server ke komputer kita. kalau anda telah selesai dengan semua proses maka anda dapat menutup atau keluar dari layanan ftp dengan menggunakan perintah bye.

# Instalasi FTP server
Sebelum memulai mengkonfigurasi install terlebih dahulu vsftpd di mesin anda. Untuk pengguna debian/ubuntu silahkan ketikkan kata sakti di terminal anda

apt-get install vsftpd

Setelah terinstall baru kita lakukan konfigurasi. File konfigurasi vsftpd di debian/ubuntu ada di /etc/vsftpd.conf, silahkan buka dengan editor teks favorit anda. Nah, disini saya copy-paste (salin-tempel) saja konfigurasi vsftpd saya yang memungkinkan user anonymous dan non-anonymous bisa login bersamaan.



# Run standalone? vsftpd can run either from an inetd or as a standalone
# daemon started from an initscript.
listen=YES

# Allow anonymous FTP? (Beware - allowed by default if you comment this out).
anonymous_enable=YES

# Uncomment this to allow local users to log in.
local_enable=YES

# Uncomment this to enable any form of FTP write command.
write_enable=YES

# Default umask for local users is 077. You may wish to change this to 022,
# if your users expect that (022 is used by most other ftpd's)
local_umask=022

# Activate directory messages - messages given to remote users when they
# go into a certain directory.
dirmessage_enable=YES

# Activate logging of uploads/downloads.
xferlog_enable=YES

# Make sure PORT transfer connections originate from port 20 (ftp-data).
connect_from_port_20=YES

anon_root=/media/ftp

Kurang lebih seperti itu file konfigurasi vsftpd saya. Opsi anon_root untuk mendeklarasikan folder chroot untuk user anonymous. Selebihnya silahkan disesuaikan.

Sumber : http://nugrahadi.pramono.info/2008/07/17/ftp-server-di-debian-menggunakan-vsftpd/



-------------------------------------------------------------------------------------
3. DNS Server di Debian
-------------------------------------------------------------------------------------
Sebelum membuat DNS server kita harus terlebih dahulu memounting cdrom dengan cara seperti dibawah ini:

# mount /dev/hda /media/cdrom

Setelah memounting cdrom kita harus terlebih dahulu menginstall BIND9.dan hal ini dapat dilakukan dengan 2 cara sbb :

1. # Aptitude [enter]

lalu kita pilih Not installed packges

lalu tekan untuk melakukan pencarian dan ketikkan BIND9

2.ketikkan

# apt-get install BIND9

# cd /etc/bind

# pico named.conf

lalu tepat dibawah perintah ini anad harus menambahkan perintah yang dicetak tebal


zone “127.in-addr.arpa” {

type master;

file “/etc/bind/db.127”;

};


zone “debian.com.” {

type master;

file “/var/cache/bind/db.debian”; [ lokasi penyimpanan ]


zone “192.in-addr.arpa” {

type master;

file “/var/cache/bind/db.192”;

};



setelah selesai mengedit file lalu save [CTRL] + [x] – Y

lalu copydb.127dan db.local menjadi db.192 dan db.debian kemudian pindahkan dengan cara

#cp db.127 db.192

#mv db.192 /var/cache/bind/

#cp db.local db.debian

#mv db.debian /var/cache/bind/


setelah itu kita edit db.192 dengan cara

#pico db.192 (enter)



$TTL 604800

@ IN SOA debian.com. root.debian.com

1 ; serial

604800 ; refresh

86400 ; retry

2419200 ; expire

604800 ; negative cache TTL



;

@ IN NS debian.com

1.5.168 IN PTR debian.com

www IN PTR debian.com



setelah selesai mengedit file lalu save [CTRL] + [x] – Y


setelah itu kita edit db.debian dengan cara

#pico db.debian (enter)


$TTL 604800

@ IN SOA debian.com. root.debian.com

2 ; serial

604800 ; refresh

86400 ; retry

2419200 ; expire

604800 ; negative cache TTL



;

@ IN NS debian.com

@ IN A 192.168.5.1

www IN A 192.168.5.1


setelah selesai mengedit file lalu save [CTRL] + [x] – Y

catt: untuk ip dan alamat web site anda boleh menggunakan yang lainya tidak tergantung pada tuliasan diatas

kemudian restart bind9 dengan perintah

#/etc/init.d/bind9 restart

jika setelah dienter tidak ada failed makam kemungkinan anda berhasil untuk memastikan ping kealamat yang tadi

#ping www.debian.com
-------------------------------------------------------------------------------------
4. Web Server di Debian
-------------------------------------------------------------------------------------

Linux merupakan SO yang stabil dan banyak digunakan untuk keperluan webserver. teknologi yang banyak digunakan dalam membangun web server adalah LAMP (linux,apache,mysql, dan php)

INSTALASI

1. bertindak sebagai root

2. instal webserver apache2


debian:~# apt-get install apache2

Reading package lists… Done
Building dependency tree… Done
The following extra packages will be installed:
apache2-mpm-worker apache2-utils apache2.2-common libapr1 libaprutil1 libpq4
libsqlite3-0
The following NEW packages will be installed:
apache2 apache2-mpm-worker apache2-utils apache2.2-common libapr1
libaprutil1 libpq4 libsqlite3-0
0 upgraded, 8 newly installed, 0 to remove and 0 not upgraded.
Need to get 2428kB of archives.
After unpacking 6300kB of additional disk space will be used.
Do you want to continue [Y/n]?
y

Get:1 http://kambing.ui.edu stable/main libapr1 1.2.7-8.2 [109kB]
Get:2 http://kambing.ui.edu stable/main libpq4 8.1.13-0etch1 [284kB]
Get:3 http://kambing.ui.edu stable/main libsqlite3-0 3.3.8-1.1 [194kB]
Get:4 http://kambing.ui.edu stable/main libaprutil1 1.2.7+dfsg-2 [68.5kB]
Get:5 http://kambing.ui.edu stable/main apache2-utils 2.2.3-4+etch6 [344kB

3. setelah apache terinstal. buktikan dengan membuka web browser dan buka halaman
http://localhost,
atau jika dns sudah terinstal sebelumnya anda dapat menuliskan alamat webnya contoh
http://www.debianmaros.org,
dan akan terlihat tampilan berikut :



3. anda dapat melihat file-file web dalam folder /var/www/apache2-default



4. instal php5

debian:~# apt-get install php5

5. buatlah file baru dengan nama cobacoba.php

debian:~# nano /var/www/cobacoba.php

6. tuliskan kalimat berikut di dalamnya




7. jalankan web browser, dan buka halaman web anda
http://www.debianmaros.org/cobacoba.php



8. instal php5-mysql

debian:~# apt-get install php5-mysql

Reading package lists... Done
Building dependency tree... Done
The following extra packages will be installed:
libmysqlclient15off mysql-common
The following NEW packages will be installed:
libmysqlclient15off mysql-common php5-mysql
0 upgraded, 3 newly installed, 0 to remove and 0 not upgraded.
Need to get 1911kB of archives.
After unpacking 4289kB of additional disk space will be used.
Do you want to continue [Y/n]?
y

Get:1 http://kambing.ui.edu stable/main mysql-common 5.0.32-7etch6 [54.2kB]
Get:2 http://kambing.ui.edu stable/main libmysqlclient15off 5.0.32-7etch6 [1792k

9. instal mysql-server

debian:~# apt-get install mysql-server

Reading package lists... Done
Building dependency tree... Done
The following extra packages will be installed:
libdbd-mysql-perl libdbi-perl libnet-daemon-perl libplrpc-perl
mysql-client-5.0 mysql-server-5.0
Suggested packages:
dbishell libcompress-zlib-perl tinyca
The following NEW packages will be installed:
libdbd-mysql-perl libdbi-perl libnet-daemon-perl libplrpc-perl
mysql-client-5.0 mysql-server mysql-server-5.0
0 upgraded, 7 newly installed, 0 to remove and 0 not upgraded.
Need to get 33.4MB of archives.
After unpacking 86.9MB of additional disk space will be used.
Do you want to continue [Y/n]?
y

Get:1 http://kambing.ui.edu stable/main libnet-daemon-perl 0.38-1.1 [45.8kB]
Get:2 http://kambing.ui.edu stable/main libplrpc-perl 0.2017-1.1 [34.9kB]
Get:3 http://kambing.ui.edu stable/main libdbi-perl 1.53-1etch1 [676kB]
10. buat password untuk mysql
debian:~# mysqladmin -u root password
Passwordmu

11. konfigurasi file php.ini dengan mengetikkan

#nano /etc/php5/apache2/php.ini



12. carilah baris ; extension=mysql.so, …..(pake ctrl+w) untuk search kalimat, lalu ketik mysql.so ……..hilangkan tanda titik koma (;) didepannya hingga menjadi extension=mysql.so



13. restart apache

debian:~# /etc/init.d/apache2 restart

14. jika mysql telah terinstal, lakukan pengetesan dengan masuk ke mysql

debian:~# mysql -u root -p

Enter password:
Welcome to the MySQL monitor. Commands end with ; or \g.
Your MySQL connection id is 10
Server version: 5.0.32-Debian_7etch6-log Debian etch distribution
Type ‘help;’ or ‘\h’ for help. Type ‘\c’ to clear the buffer.
mysql>

15. instal phpmyadmin

debian:~# apt-get install phpmyadmin

Reading package lists… Done
Building dependency tree… Done
Recommended packages:
php5-mcrypt php4-mcrypt php5-gd php4-gd
The following NEW packages will be installed:
phpmyadmin
0 upgraded, 1 newly installed, 0 to remove and 0 not upgraded.
Need to get 3608kB of archives.
After unpacking 14.1MB of additional disk space will be used.
Get:1 http://kambing.ui.edu stable/main phpmyadmin 4:2.9.1.1-8 [3608kB]
16. konfigurasi file apache2.conf

debian:~# nano /etc/apache2/apache2.conf

17. pada file apache2.conf tsb, buat sebuah alias baru bernama “phpmyadmin” dan diarahkan ke /usr/share/phpmyadmin dengan menggunakan kode

Alias /phpmyadmin “/usr/share/phpmyadmin/”

Options Indexes MultiViews
AllowOverride None
order allow,deny
Allow from all

18. aksek phpmyadmin melalui web browser dengan mengetikkan pada halaman web

http://www.debianmaros.org/phpmyadmin/index.php



19. tuliskan user dan passwordnya sehingga akan muncul tampilan berikut :




-------------------------------------------------------------------------------------
5. Mail Server di Debian Woody
-------------------------------------------------------------------------------------
Instalasi Mailserver pada Debian Woody

Panduan ini ditujukan sebagai tutorial kecil-kecilan pembuatan email server dengan memanfaatkan paket-paket yang tersedia pada Debian Woody. Dokumen ini (mencoba) menjelaskan cara instalasi qmail (+patch), vpopmail, courier-imap, squirrellmail, clamav dan beberapa konfigurasi yang diperlukan.

1. Instalasi Qmail

Debian Woody menyediakan paket qmail-src yang berisi source code qmail yang telah dilengkapi dengan build-script yang memudahkan anda dalam melakukan kompilasinya. Paket source qmail ini juga telah dilengkapi dengan patch QMAILQUEUE yang memungkinkan anda untuk mengubah isi queue sebelum suatu mail dikirimkan.

Selain qmail-src itu sendiri, qmail juga membutuhkan ucspi-tcp yang juga disertakan pada Debian Woody dengan nama paket ucspi-tcp-src. Paket ini bertugas sebagai TCP Server yang mengatur koneksi jaringan yang dilakukan oleh qmail.

Instalasi kedua paket di atas dapat dilakukan dengan cara:

root:~# apt-get install qmail-src uscpi-tcp-src

Setelah kedua paket di atas terinstall kita akan mengcompile ucspi-tcp terlebih dahulu, baru setelah itu kita melakukan kompilasi pada qmail.

root:~# build-ucspi-tcp

Anda akan diminta memasukkan direktori untuk melakukan kompilasi (defaultnya /tmp/ucspi-tcp). Ikuti perintah pada layar, dan setelah selesai anda akan mendapatkan file ucspi-tcp_0.88-5_i386.deb yang dapat langsung anda install.

root:~# dpkg -i /tmp/ucspi-tcp/ucspi-tcp_0.88-5_i386.deb

Ada beberapa patch yang diperlukan untuk membangun binary qmail yaitu:

1. qmail-1.03-maxrcpt.patch: Digunakan untuk membatasi jumlah penerima per email. RFC2821 menyatakan bahwa suatu MTA harus dapat menerima setidaknya 100 penerima untuk tiap mail, namun boleh juga bila kita tidak ingin menerimanya. Pembatasan ini berguna untuk mengurangi spam.
2. qmail-1.03-mfcheck.3.patch: Digunakan untuk menolak email bila domain pengirim tidak valid.
3. qmail-1.03-quotas-1.1.patch: Digunakan untuk menset “over quota” sebagai hard error. Tanpa patch ini, “over quota” pada alamat tujuan hanya menghasilkan soft error sehingga pesan akan secara terus menerus dikirimkan hingga umur maksimal pada queue tercapai.
4. qmail-date-localtime.patch: Berguna agar qmail menggunakan format date lokal pada header email yang dikirimkan.
5. qmail-smtpd-auth: Memaksa user untuk login sebelum mengirim email. Hal ini berguna untuk menghindari pengiriman email yang dilakukan oleh virus/worm.

Beberapa patch di atas telah digabung oleh John M. Simpson (jms1@spamcop.net) menjadi 1 patch yaitu qmail-1.03-jms1.4a.patch yang dapat didownload dari http://www.jms1.net/qmail/qmail-1.03-jms1.4a.patch.

Catatan: Pastikan bahwa sebelum proses kompilasi dimulai IP Address dan domain mailserver anda telah terdaftar pada Domain Name Server yang anda gunakan. Bila belum segera hubungi administrator jaringan anda, atau bila andalah administrator jaringannya segera tambahkan entry mailserver pada DNS.

Di sini diasumsukan bahwa patch yang sudah anda download berada pada direktori /tmp, dan kompilasi dilakukan pada direktori /tmp/qmail.

root:~# build-qmail
This script unpacks the qmail source into a directory, and
compiles it to produce a binary qmail*.deb file.

The directory where this is done will end up containing the source
and package files for the qmail binary package, along with a
directory containing the unpacked source.

Enter a directory where you would like to do this [/tmp/qmail]
dpkg-source: extracting qmail in qmail-1.03

dpkg-source: extracting qmail in qmail-1.03

Binary package qmail will be compiled now
If you want to apply a custom patch, switch to another console and do it now
This can take long time, depending on your machine

Press ENTER to continue...

Jangan tekan ENTER, buka shell lagi, dan lakukan patch pada qmail.

root:~# cd /tmp/qmail/qmail-1.03
root:/tmp/qmail/qmail-1.03# patch -p1 < /tmp/qmail-1.03-jms1.4a.patch Anda akan mendapatkan beberapa error, betulkan dengan cara mengkopikan isi file Makefile.rej dan qmail-smtpd.c.rej secara manual (caranya? silakan tanya tetangga, atau tanya ke mbah google). Setelah anda membetulkannya tekan ENTER untuk memulai proses kompilasi. Setelah proses kompilasi selesai anda akan mendapatkan file /tmp/qmail/qmail_1.03-24_i386.deb pada direktori /tmp/qmail. File ini dapat langsung diinstall pada banyak komputer tanpa harus melakukan kompilasi ulang. root:~# dpkg -i /tmp/qmail/qmail_1.03-24_i386.deb Bila proses instalasi qmail gagal mendeteksi domain yang anda gunakan, isikan nama domain untuk mailserver anda pada file /var/qmail/control/me dengan cara mengedit file tersebut secara langsung atau dengan mengeksekusi perintah: root:~# echo “nama.domain.anda” > /var/qmail/control/me

Setelah instalasi selesai jangan lupa untuk memasukkan domain yang akan ditangani pada /var/qmail/control/rcpthosts. Hal ini ditujukan agar mailserver anda tidak menjadi mail server open relay yang dapat disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggugjawab.

Jangan lupa untuk memeriksa isi file /etc/tcp.smtp untuk menentukan network mana saja yang dapat menggunakan mailserver anda. Secara default, isi dari file ini adalah:

127.0.0.1:allow,RELAYCLIENT=”"

Anda dapat mengubah isi file itu menjadi:

127.0.0.1:allow,RELAYCLIENT=”"
[IP Network Anda]:allow,RELAYCLIENT=”"
:allow

Dengan konfigurasi semacam itu maka semua email yang berasal dari localhost dan dari network anda dapat menggunakan mailserver ini untuk mengirim email ke mana saja, sedangkan dari luar kedua network tersebut hanya dapat menggunakan mailserver ini untuk mengirimkan email ke alamat-alamat pada domain yang anda sebutkan pada /var/qmail/control/rcpthosts. Perbedaan dari kedua model perilaku ini ditentukan oleh RELAYCLIENT=”". Opsi variabel ini menyebabkan network yang menyandangnya mempunyai hak untuk menggunakan mailserver ini untuk mengirim email ke alamat apa pun (tidak hanya pada yang disebutkan pada /var/qmail/control/rcpthost).

Setelah anda mengubah isi /etc/tcp.smtp jangan lupa untuk membangun databasenya dengan menjalankan perintah:

root:~# tcprules /etc/tcp.smtp.cdb /etc/tcp.smtp.tmp < /etc/tcp.smtp Hal terakhir yang kini harus anda lakukan adalah mengubah perilaku penyimpanan qmail untuk menggunakan format Maildir. Qmail hasil kompilasi Debian tidak memerlukan supervise script dan daemontools melainkan mengunakan file /etc/init.d/qmail seperti halnya server lain yang terdapat pada Debian. Untuk itu anda dapat mengubah file tersebut pada bagian alias_empty=”|/usr/sbin/qmail-procmail” menjadi alias_empty=”./Maildir/”. Setting ini kira-kira terdapat pada baris ke-14 dan 15. Setelah itu anda dapat menjalankan (start)/menghentikan (stop) dan merestart qmail dengan perintah: root:~# /etc/init.d/qmail [start|stop|restart] Anda dapat mencoba mailserver baru anda dengan menggunakan telnet seperti yang digambarkan pada potongan program di bawah ini. root:~# telnet localhost 25 Trying 127.0.0.1... Connected to localhost. Escape character is '^]'. 220 exp1.its.ac.id ESMTP MAIL FROM:
250 ok
RCPT TO:
250 ok
DATA
354 go ahead
ketik pesan anda di sini
dan setelah selesai akhiri dengan tanda titik (.)
.
250 ok [angka aneh]

Bila anda mendapatkan jawaban seperti di atas itu berarti mailserver anda sudah berjalan dengan baik. Selamat! Silakan bikin kopi, minum dan istirahat sebentar, instalasi qmail telah selesai.
2. Instalasi Vpopmail

Vpopmail adalah suatu program yang memungkinkan sebuah mailserver menangani banyak domain dan banyak user tanpa harus membuat user entry pada /etc/passwd. Tiap domain dapat mempunyai satu account postmaster sendiri dengan password yang berbeda. Instalasi vpopmail tidak membuat kita harus mengubah setting pada qmail karena setting tersebut akan ditangani oleh proses instalasi vpopmail secara otomatis.

Selain untuk tujuan di atas, vpopmail juga menyertakan pop3 server yang memungkinkan kita untuk mendownload email-email yang ada di server ke mail client yang ada di komputer lokal anda, misal: Outlook Express atau Mozilla. Fasilitas ini membantu anda untuk menghindari penuhnya mailbox anda di mailserver, sehingga email yang dikirim untuk anda tidak akan bouncing.

Untuk menginstall paket ini anda tidak harus menginstall terlebih dahulu seperti pada instalasi qmail dan ucspi-tcp, namun dapat langsung menginstall dari .deb yang ada. Untuk dapat menginstall dengan menggunakan apt-get tambahkan baris berikut pada file /etc/apt/sources.list anda.

deb http://debian.its.ac.id/other woody vpopmail

Anda dapat memilih beberapa backend penyimpanan informasi username, di antaranya adalah:

1. cdb: Penyimpanan dilakukan dengan menggunakan file cdb.
2. mysql: Penyimpanan dilakukan dengan menggunakan database mysql.
3. lmysql: Sama dengan mysql namun dengan tambahan dukungan Large Site.
4. pgsql: Penyimpanan dilakukan dengan menggunakan database PostgreSQL.
5. oracle: Peyimpanan dilakukan dengan menggunakan database oracle.

Untuk menginstall vpopmail, ketik perintah di bawah ini. Nantinya, segala macam ketergantungan/dependencies akan ikut terinstall secara otomatis. Backend authentikasi yang secara default terinstall adalah cdb.

root:~# apt-get install vopomail-bin

Ada beberapa perintah dasar yang disediakan oleh vpopmail. Perintah-perintah ini adalah perintah dasar yang umum dipakai dalam manajemen suatu domain beserta





Selamat Mencoba kawan..........
...